Undang Peneliti LP3S, Prodi Ekonomi Pembangunan Gelar Studium General Microeconomic Concept
Ciputat, 30 Oktober 2025 — Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Program Studi Ekonomi Pembangunan, menyelenggarakan Studium General bertajuk topik “Leveraging The Microeconomics Concept : Downstreaming, Externalitas and Social Welfare”. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari LP3S., yakni Dr. Yuridistya Primadhita, MPKP (Peneliti LP3S dan Dosen) yang dipandu oleh dosen Prodi Ekonomi Pembangunan, Zaenal Muttaqien, MPP
Acara dibuka oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Sofyan Rizal yang didampingi oleh Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan Arief Fitrijanto, Sekretaris RR. Tini Anggraeni, dan dihadiri oleh para dosen serta mahasiswa. Dalam sambutannya, Sofyan Rizal menyampaikan kegiatan diskusi sangat penting untuk mempertajam wawasan keilmuan, khususnya dibidang microeconomics, langsung dari ahlinya. “Studium general ini sangat penting untuk para dosen dan mahasiswa untuk mempertajam wawasan keilmuan kita tentang microeconomics langsung dari ahlinya”, ujar Sofyan. Senada dengan Sofyan Rizal, Ketua Prodi Ekonomi Pembangunan menyampaikan hal serupa. “Kegiatan ini sebagai wadah bagi dosen dan juga mahasiswa untuk berdiskusi tentang studi ekonomi pembangunan”, ujar Arief menambahkan.
Melalui Studium general bertema “Leveraging Microeconomics”, Dr. Yuridistya Primadhita menegaskan pentingnya penerapan prinsip-prinsip mikroekonomi dalam kebijakan hilirisasi nasional. Hilirisasi yang diarahkan dengan memperhatikan eksternalitas dan kesejahteraan sosial akan membawa Indonesia menuju transformasi ekonomi yang bernilai tambah, adil, dan berkelanjutan. Materi ini membahas bagaimana konsep mikroekonomi menjadi landasan penting dalam memahami dan merancang kebijakan pembangunan, khususnya hilirisasi (downstreaming) sumber daya alam, eksternalitas, dan kesejahteraan sosial (social welfare).
Mikroekonomi mempelajari perilaku individu dan perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya. Konsep mikro seperti efisiensi pasar, eksternalitas, dan kesejahteraan sosial menjadi dasar dalam kebijakan ekonomi nasional. Dalam konteks Indonesia, penerapan hilirisasi menjadi contoh nyata keterkaitan antara teori mikroekonomi dan kebijakan makro pembangunan.
Tujuan kebijakan mikro bukan hanya efisiensi, tetapi juga pemerataan (equity).Fungsi kesejahteraan sosial (SWF) menggabungkan utilitas individu menjadi kesejahteraan kolektif. Pemerintah berperan besar dalam memastikan keseimbangan antara efisiensi ekonomi dan dampak sosial.
Kebijakan hilirisasi harus disertai mekanisme internalisasi eksternalitas (pajak, subsidi, atau regulasi lingkungan). Diperlukan sinkronisasi kebijakan mikro dan makro — termasuk industri, tenaga kerja, dan pendidikan vokasi. Diperkuat dengan linkage antara industri besar dan UMKM lokal. Tujuan akhir: pembangunan yang efisien, inklusif, dan berkelanjutan (efficient, inclusive, and sustainable growth).
Stadium general diakhiri dengan tanya jawab dan foto Bersama. (AC)
